BATAM - Diam-diam, TNI-AL sedang membuat kapal perang (KRI) Jenis PC-40 berbahan dasar aluminium. Hasilnya ditampilkan di Tanjung Uncang, Batam.
KRI made in Indonesia itu bukan hanya rancangan anak bangsa, namun seratus persen pekerjaannya ditangani putra-putri Indonesia yang tinggal di Batam, Kepulauan Riau. 'Ini KRI pertama di Indonesia berbahan baku aluminium yang sukses dikerjakan anak bangsa,' kata Asisten Logistik (Aslog) TNI-AL Laksamana Muda Hardiwan.
Kapal perang yang dberi nama KRI Krait-827 itu merupakan hasil saling tukar ilmu antara TNI-AL lewat Fasharkan (fasilitas pemeliharaan dan perbaikan) Mentigi - dan PT Batam Expresindo Shipyard (BES), Tanjung Uncang. Pengerjaan dilakukan selama 14 bulan sejak Juni 2007.
PT BES maupun TNI-AL mengaku cukup hati-hati dalam pembuatan kapal itu karena harus sesuai dengan standar operasional dan izin PBB. KRI tersebut bertonase 190 DWT dengan jarak jelajah sekitar 2.500 mil.
(kayaknya kualitasnya mantebh gan, kapal perang setau ane emang seharusnya pake alumunium gan biar larinya kenceng karena enteng, sama kayak pesawat, kalo pake besi ya tenggelem gan, kan bukan kapal angkutan masal
Kapal itu dilengkapi radar dengan jangkauan 96 Nautical Mil (setara 160 km) dengan sistem navigasi GMDSS Area 3 (jangkauan komunikasi dan radar yang sudah cukup luas) dengan kecepatan terpasang 25 knots. KRI itu juga dilengkapi dengan senjata mitraliur 12,7mm dan senjata meriam haluan laras ganda (Two in Barrel) kaliber 25 mm yang dapat dioperasikan secara otomatis maupun manual.
Dalam paparannya di depan Aslog TNI-AL dan sejumlah petinggi TNI-AL di galangan kapal PT BES, pihak manajemen perusahaan tersebut mengklaim keunggulan kapal buatan anak bangsa berbahan baku aluminium itu adalah dari sisi efektivitas. ''Kapal ini lebih ringan dan lentur jika dibandingkan dengan kapal yang terbuat dari besi. Maintenance aluminium lebih murah dan tahan karat (antikorosi) dan dirancang hemat bahan bakar minyak (BBM),' kata HRD PT BES Syairudin
KRI made in Indonesia itu bukan hanya rancangan anak bangsa, namun seratus persen pekerjaannya ditangani putra-putri Indonesia yang tinggal di Batam, Kepulauan Riau. 'Ini KRI pertama di Indonesia berbahan baku aluminium yang sukses dikerjakan anak bangsa,' kata Asisten Logistik (Aslog) TNI-AL Laksamana Muda Hardiwan.
Kapal perang yang dberi nama KRI Krait-827 itu merupakan hasil saling tukar ilmu antara TNI-AL lewat Fasharkan (fasilitas pemeliharaan dan perbaikan) Mentigi - dan PT Batam Expresindo Shipyard (BES), Tanjung Uncang. Pengerjaan dilakukan selama 14 bulan sejak Juni 2007.
PT BES maupun TNI-AL mengaku cukup hati-hati dalam pembuatan kapal itu karena harus sesuai dengan standar operasional dan izin PBB. KRI tersebut bertonase 190 DWT dengan jarak jelajah sekitar 2.500 mil.
(kayaknya kualitasnya mantebh gan, kapal perang setau ane emang seharusnya pake alumunium gan biar larinya kenceng karena enteng, sama kayak pesawat, kalo pake besi ya tenggelem gan, kan bukan kapal angkutan masal
Kapal itu dilengkapi radar dengan jangkauan 96 Nautical Mil (setara 160 km) dengan sistem navigasi GMDSS Area 3 (jangkauan komunikasi dan radar yang sudah cukup luas) dengan kecepatan terpasang 25 knots. KRI itu juga dilengkapi dengan senjata mitraliur 12,7mm dan senjata meriam haluan laras ganda (Two in Barrel) kaliber 25 mm yang dapat dioperasikan secara otomatis maupun manual.
Dalam paparannya di depan Aslog TNI-AL dan sejumlah petinggi TNI-AL di galangan kapal PT BES, pihak manajemen perusahaan tersebut mengklaim keunggulan kapal buatan anak bangsa berbahan baku aluminium itu adalah dari sisi efektivitas. ''Kapal ini lebih ringan dan lentur jika dibandingkan dengan kapal yang terbuat dari besi. Maintenance aluminium lebih murah dan tahan karat (antikorosi) dan dirancang hemat bahan bakar minyak (BBM),' kata HRD PT BES Syairudin
0 comments:
Posting Komentar