Pembangunan proyek-proyek properti terus berlanjut di Jakarta seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Bahkan, meski ketersediaan lahan di Jakarta makin terbatas, mereka terus merangsek membangun proyek-proyek baru.
Sebut saja misalnya, mega proyek properti yang dikenal dengan superblok atau pengembangan kawasan. Ini adalah konsep pembangunan di pusat kota dengan konsep One Stop Service yang mengupayakan pemenuhan kebutuhan manusia urban untuk tinggal, bekerja dan berekreasi (mencari hiburan) dalam satu kawasan menjadi pilihan mereka.
Karena menyatu di satu kawasan, maka proyek-proyek superblok mencakup berbagai fungsi bangunan. Mulai dari bangunan komersial, ritel, perkantoran, hotel, dan apartemen yang umumnya juga mengalokasikan sebagian atau sedikit ruang hijau.
Arief Rahardjo, associate director advisory Group Cushman & Wakefield mengatakan para juragan properti terus mengembangkan Jakarta dengan sejumlah proyek. Mereka melihat Ibukota masih menjanjikan untuk investasi properti seiring ekonomi yang semakin pulih dari krisis finansial global.
"Mereka (pengembang), tentunya masih melihat potensi yang besar didasari dengan studi kelayakan terlebih dahulu," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 12 Oktober 2010.
Nah, apa saja mega proyek yang dibangun para juragan properti yang memakai konsep superblok maupun mixed use development (bangunan terpadu)?
Rasuna Epicentrum Grup Bakrie melalui PT Bakrieland Development Tbk ini mengembangkan superblok Rasuna Epicentrum dengan investasi sekitar Rp17 triliun. Proyek properti yang dibangun di atas lahan sekitar 50 hektare (Ha) tersebut terdiri dari Bakrie Tower, The Wave Apartment, The Groove Condominium, Epicentrum Walk & Lifestyle Center, River Walk, dan untuk ke depannya nanti akan dibangun Concert Hall dan Office Tower. |
Grand Orchard Proyek ini dibangun oleh PT Summarecon Agung Tbk. Pengembang ini tercatat sukses dan terus mengembangkan proyek-proyek mereka di atas lahan seluas 550 Ha di Kelapa Gading seperti “Hunian Grand Orchard”, Mal Kelapa Gading, dan La Piazza. "Saat ini, lahan yang tersedia sekitar 70 Ha dan rencananya akan dibangun untuk proyek Grand Orchard dan bangunan komersial sebagai pelengkapnya," kata Direktur Utama Summarecon Agung Johanes Marzuki kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 12 Oktober 2010. |
Ciputra World Grup Ciputra melalui PT Ciputra Property Tbk saat ini sedang mengembangkan proyek mixed used development Ciputra World Jakarta di atas tanah seluas 5,5 Ha dengan total biaya investasi sekitar Rp7 triliun. Proyek tersebut merupakan bangunan yang terdiri dari enam lantai pusat perbelanjaan, satu gedung apartemen, satu gedung hotel dan apartemen mewah, satu gedung perkantoran, dan lima lantai untuk areal parkir. |
St Moritz dan Kemang Village Grup Lippo melalui PT Lippo Karawaci Tbk tengah mengembangkan proyek Kemang Village Residences dan The St Moritz. Kemang Village merupakan proyek properti kondominium, hotel, dan pusat perbelanjaan yang dibangun di atas lahan seluas 15,5 Ha, dengan total investasi sekitar Rp11 triliun. Sedangkan St Moritz adalah proyek yang terdiri dari 17 menara yang dibangun di atas lahan seluas 12 Ha, dengan investasi sekitar US$1,2 miliar atau Rp12 triliun. |
Agung Podomoro Group tak mau kalah dalam mengembangkan mega proyek di Jakarta. Saat ini, Agung Podomoro masih mengembangkan kawasan Central Park yang merupakan bagian dari megaproyek Podomoro City di atas lahan seluas 21 Ha, dengan total investasi sekitar Rp7,35 triliun.
Saat ini, proyek yang telah dibangun di Podomoro City adalah apartemen Mediterania Garden Residences, Mediterania Garden 2, Royal Mediterania Garden, dan Garden Shopping Arcade. Sedangkan di Central Park, nantinya terdiri atas gedung perkantoran, mal, hotel skala internasional, dan tiga menara apartemen.
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5560154
0 comments:
Posting Komentar