VIVAnews - Majalah Time pernah menulis, Jakarta adalah kota terbaik untuk belajar sabar. Tulisan yang merujuk pada fenomena kemacetan di Jakarta itu bisa dibaca sebagai sindiran atas kondisi ibukota negara yang tak lagi terkontrol.
Sang wartawan membuat tulisan berdasar pengalamannya sendiri. Ia menguji kesabarannya saat harus menempuh jarak sejauh tiga kilometer dalam waktu enam jam.
Ia terjebak macet akibat genangan yang mengepung sejumlah ruas jalan pascahujan lebat mengguyur Jakarta. Selain uji kesabaran, ia juga mendapat pengalaman unik ketika harus buang air kecil menggunakan botol bekas air mineral di dalam mobil. Bahkan, mobil yang ditumpanginya sempat overheat.
Ia mencitrakan Jakarta sebagai tujuan wisata terbaik bagi jiwa yang ingin melatih kesabaran. Sungguh sebuah pencitraan ibukota negara yang sangat memalukan di mata dunia. Apalagi kita tahu, majalah itu memiliki pembaca setia seantero jagat.
Gambaran itu menunjukkan betapa kenyamanan Jakarta sebagai sebuah kota hilang. Semua terjadi akibat overpopulasi. Arus urbanisasi tak terbendung karena aktivitas pemerintah dan bisnis terpusat di Jakarta. Banjir yang terjadi akibat pembangunan insfrastruktur dan bangunan yang tak terkendali pun memperkusut masalah.
jadi wacana pindah IBUKOTA gimana ??
http://archive.kaskus.us/thread/4860123/0/jakarta-kota-terbaik-belajar-sabar
0 comments:
Posting Komentar