Jumat, 31 Desember 2010

Irfan Bachdim Dicoret dari Timnas Gan!!

Timnas Merah Putih sepertinya terus direcoki oleh hal-hal non-teknis. Kini striker timnas, Irfan Bachdim, yang harus terseret dan terjebak dalam pertarungan kepentingan.
Semuanya berawal ketika Persema Malang --
klub tempat Irfan mulai merintis karier profesionalnya di Indonesia – memutuskan untuk keluar dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI).
Klub berjuluk Laskar Ken Arok itu ingin menjadi klub profesional
dan mandiri yang tidak bergantung pada dana APBD seperti
kebanyakan klub-klub LSI. Penggunaan dana
APBD dinilai membuat klub


jadi tidak profesional karena banyak campur tangan, intrik
dan kepentingan.

Klub saudara tua Arema Malang itu hengkang dari LSI juga
karena sering dirugikan selama berpartisipasi di kompetisi miliki
PSSI tersebut. Alhasil, Persema memilih pindah ke Liga Primer Indonesia
(LPI) yang menjadi kompetisi tandingan LSI.

PSSI menilai LPI sebagai kompetisi ilegal karena keberadaannya
tidak berada di bawah PSSI. Dan sebagai konsekuensi atas keilegalan tersebut, PSSI mengancam akan memberikan sanksi degradasi
kepada klub yang bersikeras ikut LPI.

Sialnya, tidak hanya klub saja yang bakal terkena sanksi PSSI. Ancaman hukuman juga akan menerpa semua yang terlibat dalam
klub peserta LPI tersebut.

‘’Sanksi juga akan diberikan kepada semua yang ikut terlibat mulai dari tim manajemen, jajaran pelatih maupun pemain yang saat ini
memperkuat klub tersebut,’’ kata CEO PT Liga Indonesia,
Joko Driyono, seperti dikutip Antara.

Irfan Bachdim pun akhirnya ikut terseret dan terjebak dalam
pertarungan dua kepentingan tersebut . Dia terancam dicoret dari
timnas apabila memilih tetap bergabung dengan Persema Malang dan
bermain di kompetisi tandingan PSSI.




Irfan Bachdim memang harus memilih. Apakah dia akan memilih
LPI demi menghormati kontraknya bersama Persema Malang. Ataukah
dia harus tunduk pada ancaman PSSI demi menyelamatkan mimpinya
bermain bersama timnas.


Apapun pilihan Irfan, yang pasti adalah ucapan pelatih Alfred Riedl kembali terbukti kebenarannya. Bahwa banyak kepentingan non-teknis yang merecoki

0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More